Pembagian Sihir Menurut Ar-Raghib, Tahqiq Dan Penjelasan Tentang Beberapa Macam Sihir

Senin, 03 Desember 2012

Ar-Raghib mengemukakan bahwa sihir itu dipergunakan untuk beberapa pengertian, diantaranya: [1]. Sesuatu Yang Lembut Dan Halus. Dari kata itu, muncul kalimat: 'Sahartush shabiyya' yang berarti aku telah mengelabui dan mengecoh anak kecil itu. Dan setiap orang yang tertarik pada sesuatu, berarti dia telah tersihir olehnya. Dari kata itu pula, para penyair mengungkapkan: Penyihiran terhadap mata, karena tertariknya jiwa. Dari kata itu pula, muncul ungkapan para dokter: Tabi'at (karakter) yang menyihir. Dan juga firman Allah Ta'ala: "Artinya : Bahkan kami adalah kaum yang tersihir." [Al-Hijr : 15] Maksudnya, kami dipalingkan dari ilmu pengetahuan. Dan hadits berikut ini juga memuat kata tersebut: "Sesungguhnya diantara al-bayan [1] itu adalah sihir" [2] [2]. Sihir yang terjadi melalui tipuan dan ilusi yang tidak mempunyai hakikat sama sekali, seperti apa yang dilakukan para pesulap yang memalingkan pandangan dari apa yang sedang dilakukannya dengan kecepatan tangan. [3]. Sihir yang berlangsung dengan bantuan syaitan dengan cara melakukan pendekatan kepada mereka. Hal itu telah diisyaratkan oleh firman Allah Ta'ala: "Artinya : Hanya saja syitan-syaitan itu sajalah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia." [Al-Baqarah : 102] [4]. Sihir yang berlangsung melalui pembicaraan dengan bintang-bintang dan permintaan akan turunnya spiritualitasnya, seperti yang mereka akui.[3] TAHQIQ DAN PENJELASAN TENTANG BEBERAPA MACAM SIHIR Dari kajian pembagian sihir yang dilakukan oleh ar-Razi, ar-Raghib dan ulama lainnya,kita dapatkan bahwa mereka telah memasukan beberapa hal kedalam kategori sihir, yang sebenarnya bukan termasuk sihir. Yang menjadi sebab dalam hal ini adalah bahwa mereka bersandar pada pengertian etimologis (menurut tinjauan bahasa) dari makna sihir, yaitu sesuatu yang halus dan mempuyai sebab yang tidak terlihat. Bertolak dari hal tersebut, mereka memasukan kedalam sihir ini berbagai penemuan yang menakjubkan dan yang dihasilkan dari kecepatan tangan, serta usaha penggunjingan diantara umat manusia serta berbagai hal lain yang sebabnya tidak terlihat dan pintu masuknya sangat samar. Semuanya itu tidak kita perlukan dalam pembahasan ini, tetapi fokus pembahasan ini ditujukan seputar sihir yang sebenarnya, yang dalam prakteknya seorang tukang sihir bersandar pada jin dan syaitan. Ada hakikat lain yang harus dijelaskan, yaitu masalah yang telah disebutkan ar-razi juga ar-Raghib, yaitu yang disebut dengan spiritualitas bintang-bintang. Yang benar dan yang menjadi keyakinan kita bahwa bintang-bintang itu adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dikendalikan dengan perintah-Nya dan ia tidak mempunyai spiritualitas serta tidak mempunyai pengaruh sama sekali untuk selamanya. Jika ada orang yang menyatakan bahwa kami pernah menyaksikan beberapa tukang sihir berbicara dengan menyebut nama-nama yang mereka akui sebagai nama-nama bintang atau yang menjadi symbol-simbolnya seraya memanggilnya, dan setelah itu sihir mereka akan berlangsung dan terlihat nyata dihadapan para penonton. Menjawab pertanyaan tersebut, dapat dikatakan bahwa jika hal itu memang benar-benar terjadi, maka sebenarnya hal itu bukanlah karena pengaruh bintang, tetapi karena pengaruh syaitan untuk menyesatkan para tukang sihir dan menjarumuskan mereka kedalam fitnah. Sebagaimana yang diriwayatkan bahwa ketika orang-orang kafir berbicara kepada berhala-berhala yang terbuat dari batu dan sama sekali tuli, maka pada saat itu syaitan yang menjawab mereka dengan suara yang terdengar dari dalam berhala, sehingga orang-orang kafir itu mengira bahwa berhala-berhala itu adalah tuhan, padahal yang sebenarnya tidak demikian. Dan cara yang menyesatkan itu cukup banyak dan cabang-cabang. Oleh karena itu, mudah-mudahan Allah melindungi kami dan kalian semua dari kejahatan syaitan, jin dan manusia.

0 komentar:

Posting Komentar