Menyambut Fajar Islam Lintas Benua

Selasa, 27 November 2012

Sensus terakhir membuktikan, islam adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Janji Allah bahwa suatu saat kelak, Islam akan tersebar luas di dunia, sebentar lagi terbukti. Barikut ini sekedar perbandingan tentang melesatnya populasi Muslim di dunia. Diera 1950-an, 1 dari 7 orang adalah muslim. Saat ini, perbandingannya adalah : 1 dari 4 atau 5 orang adalah muslim. Muslim terdapat di seluruh bangsa dan warna kulit dan warna kulit, yang menghuni 206 negara. Bahkan, terdapat lebih dari 50 negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Biasanya, Islam dikaitkan dengan Arab dan timur Tengah. Nyatanya, warga Arab hanya 18 persen dari total jumlah umat Islam. Sensus terakhir yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu pengetahuan Inggris pada 2004 lalu, sebagaimana dimuat dalam Encyclopedia Britannica DVD 2005, menunjukkan, jumlah warga Muslim dunia m,mencapai 1,3 milyar. Adapun Yahudi hanya berjumlah 14 juta atau (0,2 persen) Artinya, 1 Yahudi berbanding 100 Muslim. Adapun pemeluk Kristen diperkirakan berjumlah 2,1 miliar, dimana 1,1 miliar di antaranya Katolik. Pertumbuhan signifikan umat Islam bisa dijelasan oleh perbandingan berikut ini. Pada tahun 1935, jumlah umat Islam hanya 200 juta. Pada 1983, jumlah Muslim 700 juta, atau bertambah dua setengah kali lipat dalam kurang dari 50 tahun. Tahun lalu, hasil sensus menunjukkan angka 1,3 miliar. Maknanya, hanya dalam kurang dari 70 tahun, umat Islam bertambah enam kali lipat. Hal ini sudah diperkirakan oleh guru besar ilmu politik dari Uneversitas Harvard, Samuel Huntington. Dalam bukunya yang kesohor, The Clash of Civilzations. Anda the Remaking of World Order, pada pasal: will the rapid growth of Islam continue? Pencetus teori pertengatangan peradaban ini memperkirakan jumlah kaum Muslimin akan mengalahkan jumlah pemeluk Kristen pada tahun 2025. Perbandingannya dalam komposisi pemeluk agama dunia 30 persen Muslim dan 25 persen Kristen. Sejarawan Bernard Lewis pernah ditanya tentang masa depan Eropa; Apakah Eropa akan menjadi pesaing AS sebagai kekuatan super power dunia? Cendekiawan Barat terkemuka ini menjawab, hal itu terjadi. Sebab, eropa kelak akan menjadi bagian barat dari dunia Arab pada pengunjung Abad 21. Seorang akademisi independen memperkirakan, pada tahun 2005 jumlah umat Islam yang hanya 24 persen, dalam komposisi pemeluk agama dunia, akan melonjak menjadi 33 persen pada tahun 2025. Dengan kata lain, menjadi yang pertama dari tiga besar dunia. Dalam penelitiannya, akademisi umat islam di Eropa akan bertambah melebihi jumlah warga asli Eropa pada tahun 2025. Saat itu, jumlah umat Islam diperkirakan menempati 53 persen dari total penghuni benua Eropa, dengan mamasukkan Turki secara politk dalam keanggotaan Uni Eropa dan jumlah kaum imigran. Studi yang terbilang” berani” ini, didasarkan pada tingkat kesuburan kelahiran di rata-rata negara di eropa yang menurun menjadi 1,4 persen. Bahkan di Italia hanya 1,2 persen. Agar bertambah jumlah warga, tingkat kesuburan harus bertambah menjadi 2,1 persen, untuk menggantikan angka kematian orang tua. Sementara itu, tingkat kesuburan warga Afrika mencapai 4,97 persen dan 2,47 persen. Jumlah umat Islam berdasarkan benua berbeda-beda (Lihat: tabel nomor 2) Sebagai potret, ada baiknya membincangkan dua negara yang menyaksikan pertumbuhan populasi Muslim yang cukup signifikan: Inggris dan Amerika. Sebuah disertasi yang diajukan kepada Universitas tas Oxford, menyebutkan sekitar 14.200 pemuda dan pemudi kulit putih asal Inggris masuk Islam dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa diantaranya adalah para bangsawan dan pemilik tanah ( Islam Britain Lures Top People, The Suday Times) Jumlah umat Islam di Inggris sekitar 1,8-2,6 juta. Perinciannya: 43% Pakistan, 17% Bengali, 9% India, 6% Kulit hitam, 4% Kulit Putih, 21% lain-lain. Jumlahnya sulit dikonfirmasi, karena banyak kaum muslim yang tidak mau menyebutkan agamanya. Bisa jadi, karena isu terorisme yang menyebar ke Eropa. Sebagai bukti perhatian kerajaan Inggris terhadap entinitas Muslim, ratu Elizabeth II setuju para pegawai di istana Bukingham untuk mengikuti shalat jum’at. Upaya ini menambah kepercayaan kaum Muslimin yang selama ini difitnah fundamentalis dan teroris. Di Amerika serikat, sebagaiman dilansir harian New York times (edisi 10/22/2001), Islam adalah agama tercepat pertumbuhannya di AS. Bukan hanya sebagai akibat imigrasi dan meningkatnya tingkat kelahiran, tapi juga tersebarnya gerakan masuk Islam secara besar-besaran. Koran terkemuka di Amerika ini memperkirakan 25 ribu orang masuk Islam setiap tahunnya. Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS memperkirakan, jumlah umat Islam di AS mencapai 6 juta. Analisis lain, memperkirakan 8 juta. Sekitar 19% warga AS meninggalkan agama nya dan masuk Islam. Sebabnya, Islam adalah agama yang mudah dan logis dan tak ada perantara anatara manusia dengan Tuhan. Beberapa Imam di AS menceritakan, jumlah orang yang memeluk Islam mencapai 4 kali lipat pasca tragedi 11 spetember 2001. Penyebabnya, antara lain: Keyakinan Islam bahwa setiap orang yang dilahirkan berdasarkan fitrah, ajaran Islam menghormati Isa al-Masih, nabi Ibrahimdan semua nabi yang disebut dalam injil. Tempat yang paling banyak orang masuk Islam di AS adalah universitas dan penjara. Banyak juga wanita AS yang menikah dengan Muslim dan masuk Islam. Diperkirakan jumlahnya mencapai 7000 orang pertahun. Komposisi Muslim AS adalah sebagai berikut: 77% Muslim AS adalah Imigran dan 22% yang dilahirkan di AS. Komposisi ras: 26% Arab, 24% Asia Selatan, 23% Afro AS, 11% lain-lain, 10% Timur Tengah (non Arab), 6% asia Timur. Kaum intelektual di AS menyambut kehadiran Islam, dan menilai kaum muslimin di Amerika telah memperkaya negeri Paman Sam itu dengan akhlak, sopan santun, cinta dan kasih sayang dan perhatian terhadap keluarga. Muslim AS juga aktif dalam kehidupan politik dan budaya, serta memberikan kontribusi dalam perdagangan, kedoteran dan ilmu pengetahuan. Hasilnya, pada September 1999, dilakukan shalat Juma’at di Capitol Hill, Washington DC, tempat anggota kongres AS bersidang. Pada tahun 2000 lalu, anggota Kongres menerbitkan kartu pos untuk menyambut bulan Ramadhan. Sementara itu, jumlah penasihat dan imam di tubuh militer AS meningkat menjadi tiga kali lipat yang melayani 4000 prajurit Muslim. Universitas Georgetown, sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Washington DC, memulai proyek selama tiga tahun untuk mempelajari pengaruh warga Muslim AS terhadap masyarakat AS. Lalu, New Jersey menjadi negara bagian pertama AS yang menetapkan undang-undang menegaskan kehalalan daging untuk memudahkan warga Muslim. Disisi lain, jumlah pusat Islam (Islamic Centre) dan masjid melonjak tiga kali lipat sejak tahun 1990. Kini jumlahnya mencapai 2500 buah. Tahun 1990, umat Islam di AS hanya berjumlah 10 ribu. Tapi kini, menurut Encyclopedia Britanica jumlahnya mencapai 6,5 juta atau lebih besar dari warga Yahudi. Yang hanya sekitar 5,7 juta. Lembaga Hubungan Islam-Amerika (CAIR) melalui situsnya (www.cair-net.org/mosquereport) mengeluarkan sensus, pada November 2000 lalu yang memperkirakan jumlah umat Islam di AS mencapai 8 juta. Disebutkan pula, perhitungan minimal jumlah umat Islam AS yang diperkirakan 7 juta jiwa. Warga Muslim AS juga tidak pasif. Dalam jajak pendapat yang dilakukan CAIR terhadap sekitar 2000 masjid, dipilih 630 masjid secara acak. Sebanyak 416 masjid menjawab kusioner. Hasilnya: 3 dari 5 masjid setelah tahun 1970, kebanyakan jamah masjid berusia muda dan berpendidikan tinggi dan sekitar 1.625 Muslim aktif dalam berbagai kegiatan di setiap masjid. Selain itu, 50% masjid biasa dikunjungi lebih dari 500 Muslim setiap hari. Jumlah yang hadir dala shalat Jum’at, sedikitnya 292 orang yang biasa ke masjid pada tahun 1994. Pada tahun 2000, sedikitnya 16 orang masuk Islam di setiap mesjid. Ada banyak faktor yang menyebabkan orang berlomba-lomba memeluk Islam, antara lain; perjuangan para dai, toleransi agama dan kesesuaian Islam dengan fitrah, perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan, teladan yang baik, mukjizat Al-Qur’an, penghormatan Islam terhadap para Nabi dan rasul, toleransi dan antirasisme dan lainnya. Ada juga yang karena melihat sesuatu yang sederhana, tapi segera menyantuh kelubuk hati yang paling dalam. Seperti diceritakan oleh daiyah asal Inggris, Sarah Joseph. Ia mengaku masuk Islam setiap melihat seorang gadis berusia 20-an tahun shalat. Ketika gadis itu sujud, ia melihat sujud sebagai puncak penyerahan diri kepada Tuhan. “ sejak saat itu saya tahu bahwa Islam adalah agama yang haq,” ujar Joseph. Maha benar Allah yang telah berfirman: “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci,” (Qs Ash-Shaff: 9). Subhanallah!

0 komentar:

Posting Komentar