SEBERAPA BERHARGAKAH DUNIA UNTUKMU ?

Selasa, 27 November 2012

Sungguh hati ini tidak ingn memiliki ambisi pada duniawi, walau memang dunia tiadak henti menggoda dan terus merayu dengan segala kemewahannya.

Tapi ketahuilah sesungguhnya al-Qur’an dan as-Sunnah jauh lebih berharga daripada dunia beserta isinya…

Diriwayatkan oleh imam Bukhary, Muslim dan imam hadits lainnya bahwa ketika perang Hunain Nabi mendapat harta ra
mpasan perang (fa’i) yang sangat banyak, ribuan ekor unta, ribuan ekor kuda, ribuan ekor kambing dan puluhan kilogram emas dan perak dll.

Pasukan Nabi terdiri dari kaum Anshar dan Muhajirin, perang ini terjadi setelah penaklukan Mekkah (Futuh Mekkah). Harta rampasan perang itu kemudian Nabi bagi-bagikan kepada para Mu’allaf, para pembesar Quraisy, dan para Mujahidin dari Muhajirin dan hanya kaum Anshar yang tidak Nabi beri sedikitpun walaupun mereka juga ikut berperang.

Kaum Anshar Marah, dan kecewa atas sikap Nabi. Bahkan sebagian dari mereka berkata: “sungguh ini sangat mengherankan”. “Rasul telah kembali bertemu kaumnya”. Dalam hati kaum Anshar seakan-akan mereka marah merasa mereka telah Nabi lupakan.

Kemudian Nabi mengumpulkan mereka dan berkhutbah kepada mereka, dalam khutbahnya Nabi mempersilahkan kaum Anshar untuk menyebutkan jasa-jasa mereka terhadap Islam, diantaranya Nabi bersabda:
“kalian bisa mengatakan; ‘engkau (Nabi) datang kepada kami (kaum Anshar) dalam keadaan didustakan lalu kami (kaum Anshar) mempercayaimu, engkau datang kepada kami dalam keadaan kalah lalu kami menolongmu, (engkau) datang dalam keadaan terusir, lalu kami yang menampungmu dan melindungimu serta engkau datang dalam keadaan tidak punya apa-apa, lalu kami mencukupkanmu’”.

Kaum Anshar hanya bisa menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih besar anugerah dan jasanya”.

Nabi juga menjelaskan kepada mereka dengan bersabda: “wahai sekalian kaum Anshar, bukankah aku dapati kalian dalam keadaan sesat, lalu Allah berikan kalian hidayah dengan sebab aku ? Dahulu kalian berpecah-belah, lalu Allah menyatukan hati kalian dengan sebab aku ?”

Kemudian Nabi menyebutkan kemuliaan kaum Anshar: “apakah kalian ridha orang-orang pulang dengan membawa kambing dan unta, sementara kalian pulang dengan membawa Nabi menuju rumah kalian ?. Seandainya bukan karena hijrah, pastilah aku termasuk kaum Anshar”.

“Anshar adalah baju yang menutupi tubuh”

di akhir khutbah Nabi mendo’akan mereka: “Ya Allah rahmatilah kaum Anshar, anak-anak dan cucu-cucu mereka”

orang-orang Anshar bersedih dan menangis, air mata mereka membasahi janggut-janggut mereka. Mereka menyadari bahwa sesungguhnya merekalah kaum yang paling berbahagia, saat yang lain mendapatkan harta yang fana dan pasti akan hilang, sedangkan mereka mendapatkan anugerah yang sangat besar yaitu Rasulullah. Nabi lebih berharga bagi mereka dari pada dunia beserta seisinya.

Dan hendaklah kita pun menyadari itu bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah jauh lebih berharga dari pada dunia berserta seluruh isinya itulah pusaka yang Nabi wariskan untuk kita.

0 komentar:

Posting Komentar